PENGABDIAN
Bersyukurlah
yang tak kepanasan
Bersyukurlah
yang tak kehujanan
Bersyukurlah
yang tak menerjang gelombang
Dalam
pengabdian diri
Panas
kepanasan
Hujan kehujanan
Terombang-ambing
dalam gelombang
Diperjalanan
menunaikan bakti
Dari
waktu kewaktu
Kutunaikan
tugas bertemankan alam
Dalam
sebuah keikhlasan
Jauh
jadi dekat berat jadi ringan
Demi
sebuah pendidikan
yang
melahirkan ilmu dan moral
Mengangkat
harkat dan martabat bangsa
Aku
tetap tegar berdiri
PAPAN TULIS
Kurangkai kata melalui huruf
Kuukir hitungan melalui angka
Kutebar gambar dari geometri
Padamu wahai papan tulis
Kuajak siswaku membuat tulisan
Tentang diri,lingkungan,sejarah serta pecahan
Senangnya hati karna papan tulis selalu setia
memberi tempat buat aku dan siswa
mengekspresikan diri agar tercapai dalam pembelajaran
Tanpamu sulit bagiku berbagi
Karena ketulusanmu aku berhasil
Bersama siswa menggali potensi
Ilmu yang terpendam
SEKOLAHKU
Delapan tahun sudah aku disini
Mengabdikan diri untuk anak negeri
Pertama kuinjakkan kaki
Kulihat wajah sekolah begitu kusam
Cuaca panas terasa dikulitku
Karena kondisi yang gersang
Kini semua berganti
Wajah yang kusam menjadi cerah
Cuaca panas terasa sejuk
Karena sekolahku kini sudah asri
Dengan gedung yang indah dan bersih
Serta taman dan kebun yang rindang
Membuat kami betah berlama-lama
Dalam ruang dan kantor
MENDAUR ULANG PAKAIAN BEKAS
Pakaian
tak terpakai tertumpuk di antara
kain-kain rapi
Ku
berpikir kemanakan baju-baju ini
Agar
tak menyesakan tempat
Akhirnya
ku punya solusi tentang cara membuat
Setumpuk
pakaian bekas menjadi sebuah benda berharga
Oh....ternyata
butuh kesabaran
Membuat
sebuah benda berharga dari pakaian bekas
Dengan
gunting kupotong kain menjadi kecil
Kurangkai
tali demi tali dan ikatan helaian kain
Waktu
terus berjalan dari detik hingga sampai pada hitungan jam
Akhirnya
apa yang telah kuinginkan menjadi kenyataan
Pakaian
bekasku kini menjadi benda baru
Di
sekolah kuajak siswa-siswi membuat benda ini
Betapa
senang dan bahagianya mereka
Pakaian
bekas tak terbuang percuma
Kini
sekolah dan rumah punya keset baru
Dari olahan tangan-tangan mungil
PERJALANAN
Pagi
telah tiba pertanda aktifitas segera dimulai
Mio
gold selalu setia menghantar ketempat kerja
Padatnya
kendaraan roda empat selalu menghadang di penjuru
Tiga
puluh menit tiba jua di dermaga
Sayup-sayup
terdengar suara gemuruh mesin dari kejauhan
Semakin
dekat semakin keras suara perahu
Memecah
kesunyian pagi nan hening
Bersama
riak gelombang dan lirih angin
Menghantarkan
kami dari muara hingga tepian sungai
Kicauan
burung dan monyet bergelantungan
Jadi
saksi perjalanan dalam tugas
Rimbun
pepohonan dipinggiran sungai
Jadi
pemandangan yang selalu kami nikmati
Tawa
dan canda mengiringi kebersamaan
Hingga
tiba di tempat tujuan
AIR
Air
adalah sumber kehidupan
Buat
insan di muka bumi
Melegakan
dahaga
Menghilangkan
debu
Menghantarkan
perahu
Mengolah
makanan
Tanpa
air hidup terasa tandus
Kering
kerontang bak padang pasir
Beragam
jenis air yang ada
Dari
payau,tawar dan asin
Dari
tempat mengalir
Angkasa,laut
dan darat
Dari
warna,putih bening,biru dan putih susu
BAPAK BANGSA
Kau
dipilih oleh rakyat secara langsung
Karna kau pantas untuk dipilih menjadi pemimpin bangsa
Kau
gagah perkasa,pejuang tangguh membela negara
Disinggasana
pemerintahan kau pimpin negeri ini
Menjadi
negeri yang damai
Kau
sosok bapak yang menjadi panutan
Inspirasi
bagi masyarakat
MAULID NABI
Kusambut
gembira kehadiranmu di bulan Rabiul Awal
Syair-syair
kami kumandangkan untuk memujimu
Dengan
iringan gendang dan tamborin
Indahnya
alunan tembang tentangMu
Wahai
kekasih Allah
Kau
rasul penutup yang membawa hamba
Dari zaman kegelapan menghantarkan kami pada jiwa
yang terang
Dengan
wewangian kami semaikan di setiap sudut ruang
Mengiringi
alunan namaMu
Ya
Rasullullah Ya Habiballah
Ya
Rasullullah Ya Habiballah
Muhammad
Ibni Abdillah
Muhammad
Ibni Abdillah
SUARA GENDANG
Wajah
anak-anak nan polos
Memainkan
alat musik dari alat rumah tangga
Dengan
tangan-tangan terampil
Mereka
mainkan gendang tang-tang tang-tang dung
Dan
gemerincing yang mereka mainkan dari tutup-tutup botol
Betapa
indahnya suara-suara musik
yang
ditimbulkan oleh alat-alat sederhana
Mengalun
merdu merasuk kalbu
Kepolosan
mereka dalam musik melahirkan keikhlasan
BUDAYA
Dari
dini kuajarkan arti budaya
Melalui
seni tari tradisional
Dengan
gerak serta musik
Gemerlap
pakaian adat dengan hiasan bulu burung nan indah
Memukau
penampilan mereka
Begitu
senang dan gembira menghiasi wajah
Betapa
erat Budaya dalam kehidupan
Dengan
mengenal Budaya
Kita
mengenal Bangsa
PESTA SEKOLAH
Satu
minggu kami persiapkan acara ini
Dari
memoles sekolah hingga latihan
Ada
pencak silat,tarian,paduan suara,puisi dan rebana
Kerja
keras berbuah manis
Pagi
itu semua orang diposisi masing-masing
Menyambut
tamu istimewa di hari istimewa
Pesta
sekolah telah dimulai
Wajah
anak-anak nan manis
Berseri
menyaksikan indahnya sekolah
Dan
penampilan siswa dalam melaksanakan tugas
Bangga
dan bahagia
Sekolahku
kini mampu memberikan yang terbaik
Kepada
semua yang hadir
Bergembiralah.!!!
MUSHOLLA SEKOLAH
Ruangan
ini ada karena renovasi
Ruangan
ini ada karena semestinya ada
Ruangan
ini dihiasi kaligrafi penuh dengan makna
Disini
kami mengingat Allah
Dengan
gerak dan doa lewat sholat
Disini
kami baca kitab suci Al Qur’an
Disini
kami bershalawat kepada Nabi akhir zaman
KEBUN SEKOLAH
Beraneka
ragam jenis sayur dan apotik hidup
Berjejer
di depan halaman dan belakang sekolah
Dari
kebun siswa kelas IV hingga IX
Tak
ketinggalan kebun guru ikut berpartisipasi
Tak
terasa kebun sekolah
Kini
telah membuahkan hasil
Siswa
kini telah merasakan nikmatnya
Hasil
kebun dari cucuran keringat
Yang
mereka retas selama ini
TAMAN SEKOLAH
Bunga-bunga
berwarna
Di
taman sekolah
Menghiasi
bangunan yang berdiri kokoh
Dengan
tirai kecantikan
Terasa
sejuk dipandang mata
Udara
segar menghembus terasa dikulit
Dinginnya
sentuhan dedaunan
Harumnya
tercium aroma bunga
Terpancar
pesona keindahan taman bunga
RUANG DAK WAKTU
Betapa
berharganya waktu dalam keseharian
Kugunakan
waktu dalam tugas
Ruang
kelas adalah lahan semai untuk menanam
Benih-benih
ilmu kan kutanam pada lahan-lahan kering
Kan
kusiram pada pagi dan siang hari
Dengan
harapan melahirkan ilmu dalam kebaikan
Wajah mereka
menjadi sumber mata air
Oh...begitu
indah ruang serta waktu dalam pengabdian
Lahan
semai kan menjadi rimbun
Ruang
dan Waktu menjadi luas
susah
menjadi senang
waktu
adalah usia dalam pengabdian
TUT WURI HANDAYANI
Sosok
seorang pemimpin
Selalu
dekat dengan murid dan teman-teman
Menjadi
generator dalam penggerak pendidikan
Berada
didepan dalam kesusahan
Selalu
mendorong demi kebaikan
Tak
pernah mengeluh dalam keseharian
Ketulusan
melahirkan kharismatik
Wahai
pemimpin
Wahai
pendorong
Jadilah
pilar dalam kebaikan
MALAM
Sesunguhnya
malam itu sangat terang
Dengan
malamlah engkau dapat melihat bintang dilangit
Hati-hatilah
dengan malam karna malam rahim sakwa sangka
Malam
pula melahirkan kebajikan
Waktu
dalam jiwa pada malam hari
Pada
malam tiada keluh kesah
Malam
waktu istirat bagi jasmani
Malam
waktu bekerja
Pada
jiwa-jiwa yang tenang
BUMI HABARING HURUNG
Disinilah
aku lahir
Disinilah
aku berkembang
Disini
pula aku berkarya
Disini
pula aku mengabdi
Bumi
habaring hurung yang tercinta
Kutoreh
sejuta asa dalam mimpi
Menjadi
sebuah kenyataan
Dari
jalan setapak yang kutiti
Kini
jadi sebuah hamparan nan luas
KEMARAU
Pada
tahun 2007
Air
kali mentaya terasa asin
Dan
sumur kering tak ada mata air
Asap
tebal begitu pekat membuat napas terasa sesak
Kemarau
panjang terjadi di tanah kelahiranku
Dengan
penuh semangat tak berputus asa
Doa
selalu dipanjatkan
Agar
kemarau cepat berlalu
Dan
semua kembali pada kondisi semula
GELOMBANG
Perahu
berjalan menyusuri sungai
Perlahan
tapi pasti kearah yang dituju
Di
tengah sungai perahu oleng diterjang gelombang
Suara
riuh penumpang membuat hati berdebar
Apa
yang akan terjadi
Gelombang........
Kau
ayun perahu kecil kami dari setiap penjuru
Membuat
kami kecil nyali
Di
tengah hempasan gelombang besar
Yang
terucap hanya satu kata
Allahhu
Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar