Selasa, 28 Januari 2014

Anthologi Puisi Rini Marlinawati



PENGABDIAN

Bersyukurlah yang tak kepanasan
Bersyukurlah yang tak kehujanan
Bersyukurlah yang tak menerjang gelombang
Dalam pengabdian diri

Panas kepanasan
Hujan kehujanan
Terombang-ambing dalam gelombang
Diperjalanan menunaikan bakti

Dari waktu kewaktu
Kutunaikan tugas bertemankan alam
Dalam sebuah keikhlasan
Jauh jadi dekat berat jadi ringan

Demi sebuah pendidikan
yang melahirkan ilmu dan moral
Mengangkat harkat dan martabat bangsa
Aku tetap tegar berdiri


PAPAN TULIS

Kurangkai kata melalui huruf
Kuukir hitungan melalui angka
Kutebar gambar dari geometri
Padamu wahai papan tulis

Kuajak siswaku membuat tulisan
Tentang diri,lingkungan,sejarah serta pecahan
Senangnya hati karna papan tulis selalu setia
memberi tempat buat aku dan siswa
mengekspresikan diri agar tercapai dalam pembelajaran

Tanpamu sulit bagiku berbagi
Karena ketulusanmu aku berhasil
Bersama siswa menggali potensi
Ilmu yang terpendam
SEKOLAHKU

Delapan tahun sudah aku disini
Mengabdikan diri untuk anak negeri
Pertama kuinjakkan kaki
Kulihat wajah sekolah begitu kusam
Cuaca panas terasa dikulitku
Karena kondisi yang gersang

Kini semua berganti
Wajah yang kusam menjadi cerah
Cuaca panas terasa sejuk
Karena sekolahku kini sudah asri
Dengan gedung yang indah dan bersih
Serta taman dan kebun yang rindang
Membuat kami betah berlama-lama
Dalam ruang dan kantor


MENDAUR ULANG PAKAIAN BEKAS

Pakaian tak  terpakai tertumpuk di antara kain-kain rapi
Ku berpikir kemanakan baju-baju ini
Agar tak menyesakan tempat
Akhirnya ku punya solusi tentang cara membuat
Setumpuk pakaian bekas menjadi sebuah benda berharga

Oh....ternyata butuh kesabaran
Membuat sebuah benda berharga dari pakaian bekas
Dengan gunting kupotong kain menjadi kecil
Kurangkai tali demi tali dan ikatan helaian kain
Waktu terus berjalan dari detik hingga sampai pada hitungan jam
Akhirnya apa yang telah kuinginkan menjadi kenyataan
Pakaian bekasku kini menjadi benda baru

Di sekolah kuajak siswa-siswi membuat benda ini
Betapa senang dan bahagianya mereka
Pakaian bekas tak terbuang percuma
Kini sekolah dan rumah punya keset baru
 Dari olahan tangan-tangan mungil 


PERJALANAN

Pagi telah tiba pertanda aktifitas segera dimulai
Mio gold selalu setia menghantar ketempat kerja
Padatnya kendaraan roda empat selalu menghadang di penjuru
Tiga puluh menit tiba jua di dermaga

Sayup-sayup terdengar suara gemuruh mesin dari kejauhan
Semakin dekat semakin keras suara perahu
Memecah kesunyian pagi nan hening
Bersama riak gelombang dan lirih angin
Menghantarkan kami dari muara hingga tepian sungai

Kicauan burung dan monyet bergelantungan
Jadi saksi perjalanan dalam tugas
Rimbun pepohonan dipinggiran sungai
Jadi pemandangan yang selalu kami nikmati
Tawa dan canda mengiringi kebersamaan
Hingga tiba di tempat tujuan


AIR

Air adalah sumber kehidupan
Buat insan di muka bumi
Melegakan dahaga
Menghilangkan debu
Menghantarkan perahu
Mengolah makanan

Tanpa air hidup terasa tandus
Kering kerontang bak padang pasir
Beragam jenis air yang ada
Dari payau,tawar dan asin
Dari tempat mengalir
Angkasa,laut dan darat
Dari warna,putih bening,biru dan putih susu



BAPAK BANGSA

Kau dipilih oleh rakyat secara langsung
Karna  kau pantas untuk dipilih menjadi pemimpin bangsa
Kau gagah perkasa,pejuang tangguh membela negara

Disinggasana pemerintahan kau pimpin negeri ini
Menjadi negeri yang damai
Kau sosok bapak yang menjadi panutan
Inspirasi bagi masyarakat


MAULID NABI

Kusambut gembira kehadiranmu di bulan Rabiul Awal
Syair-syair kami kumandangkan untuk memujimu
Dengan iringan gendang dan tamborin
Indahnya alunan tembang tentangMu
Wahai kekasih Allah

Kau rasul penutup yang membawa hamba
Dari  zaman kegelapan menghantarkan kami pada jiwa yang terang
Dengan wewangian kami semaikan di setiap sudut ruang
Mengiringi alunan namaMu
Ya Rasullullah Ya Habiballah
Ya Rasullullah Ya Habiballah
Muhammad Ibni Abdillah
Muhammad Ibni Abdillah


SUARA GENDANG

Wajah anak-anak nan polos
Memainkan alat musik dari alat rumah tangga
Dengan tangan-tangan terampil
Mereka mainkan gendang tang-tang tang-tang dung
Dan gemerincing yang mereka mainkan dari tutup-tutup botol

Betapa indahnya suara-suara musik
yang ditimbulkan oleh alat-alat sederhana
Mengalun merdu merasuk kalbu
Kepolosan mereka dalam musik melahirkan keikhlasan


 BUDAYA

Dari dini kuajarkan arti budaya
Melalui seni tari tradisional
Dengan gerak serta musik

Gemerlap pakaian adat dengan hiasan bulu burung nan indah
Memukau penampilan mereka
Begitu senang dan gembira menghiasi wajah
Betapa erat Budaya dalam kehidupan
Dengan mengenal Budaya
Kita mengenal Bangsa



PESTA SEKOLAH

Satu minggu kami persiapkan acara ini
Dari memoles sekolah hingga latihan
Ada pencak silat,tarian,paduan suara,puisi dan rebana

Kerja keras berbuah manis
Pagi itu semua orang diposisi masing-masing
Menyambut tamu istimewa di hari istimewa

Pesta sekolah telah dimulai
Wajah anak-anak nan manis
Berseri menyaksikan indahnya sekolah
Dan penampilan siswa dalam melaksanakan tugas

Bangga dan bahagia
Sekolahku kini mampu memberikan yang terbaik
Kepada semua yang hadir
Bergembiralah.!!!


MUSHOLLA SEKOLAH

Ruangan ini ada karena renovasi
Ruangan ini ada karena semestinya ada
Ruangan ini dihiasi kaligrafi penuh dengan makna

Disini kami mengingat Allah
Dengan gerak dan doa lewat sholat
Disini kami baca kitab suci Al Qur’an
Disini kami bershalawat kepada Nabi akhir zaman


KEBUN SEKOLAH

Beraneka ragam jenis sayur dan apotik hidup
Berjejer di depan halaman dan belakang sekolah
Dari kebun siswa kelas IV hingga IX
Tak ketinggalan kebun guru ikut berpartisipasi

Tak terasa kebun sekolah
Kini telah membuahkan hasil
Siswa kini telah merasakan nikmatnya
Hasil kebun dari cucuran keringat
Yang mereka retas selama ini

TAMAN SEKOLAH

Bunga-bunga berwarna
Di taman sekolah
Menghiasi bangunan yang berdiri kokoh
Dengan tirai kecantikan

Terasa sejuk dipandang mata
Udara segar menghembus terasa dikulit
Dinginnya sentuhan dedaunan
Harumnya tercium aroma bunga
Terpancar pesona keindahan taman bunga


RUANG DAK WAKTU

Betapa berharganya waktu dalam keseharian
Kugunakan waktu dalam tugas
Ruang kelas adalah lahan semai untuk menanam
Benih-benih ilmu kan kutanam pada lahan-lahan kering

Kan kusiram pada pagi dan siang hari
Dengan harapan melahirkan ilmu dalam kebaikan
Wajah mereka menjadi sumber mata air
Oh...begitu indah ruang serta waktu dalam pengabdian

Lahan semai kan menjadi rimbun
Ruang dan Waktu menjadi luas
susah menjadi senang
waktu adalah usia dalam pengabdian



TUT WURI HANDAYANI

Sosok seorang pemimpin
Selalu dekat dengan murid dan teman-teman
Menjadi generator dalam penggerak pendidikan
Berada didepan dalam kesusahan
Selalu mendorong demi kebaikan

Tak pernah mengeluh dalam keseharian
Ketulusan melahirkan kharismatik
Wahai pemimpin
Wahai pendorong
Jadilah pilar dalam kebaikan

MALAM

Sesunguhnya malam itu sangat terang
Dengan malamlah engkau dapat melihat bintang dilangit
Hati-hatilah dengan malam karna malam rahim sakwa sangka
Malam pula melahirkan kebajikan

Waktu dalam jiwa pada malam hari
Pada malam  tiada keluh kesah
Malam waktu istirat bagi jasmani
Malam waktu bekerja
Pada jiwa-jiwa yang tenang


BUMI HABARING HURUNG

Disinilah aku lahir
Disinilah aku berkembang
Disini pula aku berkarya
Disini pula aku mengabdi

Bumi habaring hurung yang tercinta
Kutoreh sejuta asa dalam mimpi
Menjadi sebuah kenyataan
Dari jalan setapak yang kutiti
Kini jadi sebuah hamparan nan luas

KEMARAU

Pada tahun 2007
Air kali mentaya terasa asin
Dan sumur kering tak ada mata air
Asap tebal begitu pekat membuat napas terasa sesak

Kemarau panjang terjadi di tanah kelahiranku
Dengan penuh semangat tak berputus asa
Doa selalu dipanjatkan
Agar kemarau cepat berlalu
Dan semua kembali pada kondisi semula


GELOMBANG

Perahu berjalan menyusuri sungai
Perlahan tapi pasti kearah yang dituju
Di tengah sungai perahu oleng diterjang gelombang
Suara riuh penumpang membuat hati berdebar
Apa yang akan terjadi

Gelombang........
Kau ayun perahu kecil kami dari setiap penjuru
Membuat kami kecil nyali
Di tengah hempasan gelombang besar
Yang terucap hanya satu kata
Allahhu Akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar